Minggu, 31 Oktober 2010

Pascaletusan Gunung Merapi, Yogya Diguyur Hujan

Pascaletusan Gunung Merapi, Yogya Diguyur Hujan

Sabtu, 30 Oktober 2010 - 21:08 wib
Awan panas atau wedus gembel (Foto: Reuters)
YOGYAKARTA - Setelah dini hari Yogyakarta dihujani debu akibat letusan Gunung Merapi yang sangat tebal, Sabtu (30/10/2010) malam Kota Yogyakarta diguyur hujan air.

Hujan malam ini disambut antusias warga Yogya. Mereka menilai hujan dapat menghilangkan abu vulkanik yang ada di sekitar rumah mereka pascaletusan gunung termuda di Pulau Jawa itu.

“Biar abu menghilang dengan diguyur hujan,” kata Sila, salah seorang mahasiswi Yogyakarta ini.

Namun cuaca ini tidak bisa dinikmati oleh para pengungsi. Mereka harus melindungi tubuhnya karena dinginnya angin dan cuaca hujan ini. Mereka hanya berharap agar Merapi tidak lagi mengeluarkan wedus gembel.

“Agar kita bisa kembali ke rumah,” tutur salah seorang pengungsi.

ujan debu melanda Yogyakarta pada Sabtu dini hari jam 00.15 hingga 05.00 WIB. Akibat hujan debu aktivas warga menjadi terhambat. Bahkan sektor ekonomi seperti pasar tradisional sepi.

Para pedagang dan pembeli memilih untuk berada di rumah. Kalau pun ada hanya sebagian kecil dari aktivitas perdagangan terlihat.(kem)

Senin, 25 Oktober 2010


Az Zumar
27. Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.

   36. Yaasiin
Kisah penduduk sebuah kota yang harus menjadi pelajaran bagi penduduk Mekah
13. Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.

  
perumpamaan
2. Al Baqarah
Perumpamaan-perumpamaan dalam Al Quran dan hikmah-hikmahnya
26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[33]. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[34], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, 
[33]. Diwaktu turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, sekalipun mereka kerjakan bersama-sama, dan turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di dalamnya Tuhan menggambarkan kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang laba-laba.
22. Al Hajj

73. Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.

29. Al 'Ankabuut
41. Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.

[34]. Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.

 Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Allah membuat dua contoh perumpamaan kaum munafiqin dalam firman-Nya (Surat Al Baqarah 17 dan 19), berkatalah kaum munafiqin: "Mungkinkah Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Luhur membuat contoh seperti ini?" Maka Allah turunkan ayat tersebut di atas (S. 2: 26). Ayat ini menegaskan bahwa dengan perumpamaan-perumpamaan yang Allah kemukakan, orang yang beriman akan menjadi lebih tebal imannya. Dan hanya orang fasiq yang akan lebih sesat dari petunjuk Allah.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan berbagai sanad yang bersumber dari as-Suddi.)

2. Al Baqarah
17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[26], maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. 

2. Al Baqarah
19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati[28]. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir[29]. 

[28]. Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. Mereka menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu.

[29]. Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.

 Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa dua orang munafiq Madinah lari dari Rasulullah kepada kaum musyrikin. Di jalan ditimpa hujan (sebagaimana diterangkan dalam S. 2: 19, 20, bahwa hujan tersebut mengandung guruh yang dahsyat, petir dan kilat). Tiap kali ada petir mereka menutup telinganya dengan jari, karena takut memekakkan telinganya, dan mati karenanya. Apabila kilat bersinar, mereka berjalan. Dan apabila tiada sinar kilat, mereka tidak dapat melihat. Mereka kembali ke jalan semula untuk pulang dan menyesali perbuatan mereka dan keesokan harinya mereka menghadap kepada Rasulullah SAW menyerahkan diri masuk Islam dengan sebaik-baiknya. Allah mengumpamakan kejadian dua orang munafiq ini kepada kaum munafiqin lainnya yang ada di Madinah. Apabila menghadiri majlis Rasulullah SAW mereka menutup telinga dengan jarinya karena takut terkena oleh sabda Rasulullah SAW yang meneragnkan hal ihwal mereka sehingga terbongkarlah rahasianya, atau mereka jadi tunduk, karena terpikat hatinya. Perbandingan antara kedua orang munafiq dengan munafiqin Madinah ialah:
1. Kedua orang munafiq menutup telinganya karena takut mendengar guruh yang memekakkan, dan apabila kilat bersinar mereka berjalan. Sedang kaum munafiqin Madinah menutup telinga karena takut terkena sabda Rasul. Akan tetapi di saat banyak harta, anak buah dan mendapat ghanimah atau kemenangan, mereka ikut serta dengan kaum Muslimin dan berkata: "Nyatalah sekarang benarnya agama Muhammad itu." Dan mereka merasa tentram.
2. Kedua orang munafiq apabila tiada cahaya kilat, mereka berhenti dan tertegun. Sedang kaum munafiqin Madinah apabila habis hartanya, anak buahnya dan terkena musibah, mereka berkata: "Inilah akibat agama Muhammad." Mereka kembali murtad dan kufur.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas, Murrah, Ibnu Mas'ud dan beberapa orang shahabat lainnya.)

[26]. Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
 
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat 26 tersebut di atas (S. 2: 26) diturunkan sehubungan dengan surat al-Haj ayat 73 dan surat al-Ankabut ayat 41. Dengan reaksi kaum munafiqin yang berkata: "Bagaimana pandanganmu tentang Allah yang menerangkan lalat dan laba-laba di dalam al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad. Apakah ini bukan bikinan Muhammad?"
(Diriwatkan oleh al-Wahidi dari Abdul Ghani bin Said at-Tsaqafi, dari Musa bin Abdurrahman dari Ibnu Juraij dari Atha yang bersumber dari Ibnu Abbas. Abdul Ghani sangat dla'if.)

Dalam riwayat lain dikemukakan, bahwa ketika Allah menerangkan laba-laba dan lalat dalam surat al-Hajj 73 (S. 22: 73) dan al-Ankabut 41 (S. 29: 41) kaum musyrikin berkata: "Apa gunanya laba-laba dan lalat diterangkan dalam al-Qur'an?" Maka Allah turunkan ayat tersebut di atas (S. 2. 26).
(Diriwayatkan oleh Abdurrazaq dalam tafsirnya, dari Ma'mar yang bersumber dari Qatadah.)

Dalam riwayat lain dikemukakan, bahwa ayat tersebut di atas (S. 2: 26) diturunkan sehubungan dengan surat al-Hajj 73 dan surat al-Ankabut 41, dengan reaksi kaum musyrikin yang berkata: "Contoh macam apakah ini yang tidak patut dibuat perumpamaan?"
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Hasan.)

Keterangan:
Menurut as-Suyuthi: "Pendapat yang pertama (Ibnu Jarir) lebih shahih sanadnya dan lebih munasabah dengan permulaan surat. Sedangkan yang menerangkan kaum musyrikin, tidak sesuai dengan keadaan ayat Madaniyyah (yang diturunkan di Madinah)." Adapun yang diriwayatkan oleh al-Wahidi (sebagaimana telah kami kemukakan di atas) yang bersumber dari Qatadah dan Hasan, dengan tidak pakai isnad, munasabah apabila menggunakan kata: "Berkatalah kaum Yahudi."

  






Mengungkap Misteri Lokasi Tembok Ya-juj dan Ma-juj


Mengungkap Misteri Lokasi Tembok Ya-juj dan Ma-juj

Benarkah Tembok Cina Adalah Tembok Zulkarnain?
Banyak orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain dalam surat Al-Kahfi. Dan yang disebut Ya-juj dan Ma-juj adalah bangsa Mongol dari Utara yang merusak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan. Mari kita cermati kelanjutan surat Al Kahfi ayat 95-98 tentang itu.

Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok pembatas. Dia meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu minta api dinyalakan sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin tidak bisa dipanjat.

Mengungkap Misteri Lokasi Tembok Ya-juj dan Ma-juj

Benarkah Tembok Cina Adalah Tembok Zulkarnain?
Banyak orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain dalam surat Al-Kahfi. Dan yang disebut Ya-juj dan Ma-juj adalah bangsa Mongol dari Utara yang merusak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan. Mari kita cermati kelanjutan surat Al Kahfi ayat 95-98 tentang itu.

Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok pembatas. Dia meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu minta api dinyalakan sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin tidak bisa dipanjat.



Ada tiga hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama, tembok Cina terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi. Kedua, tembok itu dibangun bertahap selama ratusan tahun oleh raja-raja Dinasti Han, Ming, dan seterusnya, sambung-menyambung. Ketiga, dalam Al-Kahfi: 86, ketika bertemu dengan suatu kaum di Barat, Allah berfirman, “Wahai Zulkarnain, terserah padamu apakah akan engkau siksa kaum itu atau engkau berikan kebaikan pada mereka.” Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu langsung dari Tuhan, sedangkan raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa tembok Cina bukan yang dimaksud dalam surat Al Kahfi. Jadi di manakan tembok Zulkarnain?

Letak Perkiraan Tembok Besi Berada
Apa pun tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti ada sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di pegunungan yang sangat tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam maupun Rusia, terletak di republik Georgia.

Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun Iskandar Dzul Qarnain untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj terbuka.

Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.



Rombongan Sallam berangkat ke Armenia. Di situ ia menemui Ishaq bin Ismail, penguasa Armenia. Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke daerah-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir, lalu ke Raja Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak dikenal sekarang). Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk membantu Sallam sampai ke pegunungan Ya’juj-Ma’juj.

27 hari Sallam mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba di sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari, Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah berantakan, tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj dan Ma’juj tempo dulu. Selama 6 hari, berjalan menuju daerah benteng. Daerah itu berpenghuni dan berada di balik gunung tempat Ya’juj-Ma’juj berada.

Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj-Ma-juj. Di situ ia melihat pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter. Lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.

Dalam Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu disebutkan dengan sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya, silakan baca: Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif al-Idrisi, hal. 934 -938).

Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Ya-juj-Ma-juj itu.

Ya’juj-Ma’juj sendiri, menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam Nuzhat al-Musytaq, adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu, dan membunuh suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj dan Ma’juj kepada Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar kemudian menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.

Menjelang Kiamat nanti, pintu itu akan jebol. Mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.

Dalam Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Ya-juj-Ma-juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil penelitiannya kepada Khalifah.

Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah, pegunungan Ya’juj-Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di sebelah Barat Laut Cina adalah daerah-daerah Rusia.
You might also like:



Ada tiga hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama, tembok Cina terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi. Kedua, tembok itu dibangun bertahap selama ratusan tahun oleh raja-raja Dinasti Han, Ming, dan seterusnya, sambung-menyambung. Ketiga, dalam Al-Kahfi: 86, ketika bertemu dengan suatu kaum di Barat, Allah berfirman, “Wahai Zulkarnain, terserah padamu apakah akan engkau siksa kaum itu atau engkau berikan kebaikan pada mereka.” Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu langsung dari Tuhan, sedangkan raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa tembok Cina bukan yang dimaksud dalam surat Al Kahfi. Jadi di manakan tembok Zulkarnain?

Letak Perkiraan Tembok Besi Berada
Apa pun tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti ada sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di pegunungan yang sangat tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam maupun Rusia, terletak di republik Georgia.

Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun Iskandar Dzul Qarnain untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj terbuka.

Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.



Rombongan Sallam berangkat ke Armenia. Di situ ia menemui Ishaq bin Ismail, penguasa Armenia. Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke daerah-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir, lalu ke Raja Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak dikenal sekarang). Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk membantu Sallam sampai ke pegunungan Ya’juj-Ma’juj.

27 hari Sallam mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba di sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari, Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah berantakan, tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj dan Ma’juj tempo dulu. Selama 6 hari, berjalan menuju daerah benteng. Daerah itu berpenghuni dan berada di balik gunung tempat Ya’juj-Ma’juj berada.

Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj-Ma-juj. Di situ ia melihat pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter. Lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.

Dalam Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu disebutkan dengan sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya, silakan baca: Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif al-Idrisi, hal. 934 -938).

Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Ya-juj-Ma-juj itu.

Ya’juj-Ma’juj sendiri, menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam Nuzhat al-Musytaq, adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu, dan membunuh suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj dan Ma’juj kepada Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar kemudian menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.

Menjelang Kiamat nanti, pintu itu akan jebol. Mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.

Dalam Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Ya-juj-Ma-juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil penelitiannya kepada Khalifah.

Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah, pegunungan Ya’juj-Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di sebelah Barat Laut Cina adalah daerah-daerah Rusia.
You might also like:

Jumat, 15 Oktober 2010

asSunnah

Asalamualaikum warohmatullahiwabarokaatuh
Alhamdulillahirobbilaalamiin ,Asyhaduanlaailaahaillallah wa asyhaduannaMuhammadarrasulullah salallahualaihiwassalam amma ba'd

Kalau kita bicara masalah sunnah seakan biasa biasa saja,karena merasa bahwa dirinya sudah melaksanakan sunnah  dengan sempurna..tapi kalau kita bicara masalah kesyirikan atau kita bicara masalah ke bid'ah an  langsung saja banyak yang beermuka masam,beringas bahkan langsung marah...kenapa yaa...? padahal nabi Muhammad saw bersabda kalau kepingin selamat harus berpegang teguh pada Al Quran danAssunah  (sunnahku/Nabi).Terpikir olehku
ini isi tab pertama
ini isi tab kedua
ini isi tab Ketiga

Translate

RT @mikefilsaime is having a Webinar Event this week. Make sure to make it. I'll be on! http://nowview.me/kLA2