RAPIKAN BARISAN MU SATUKAN KACAMATAMU DENGAN AL QUR AN DAN SUNNAH INSYA ALLAH SELAMAT...
assalamualaikum wr wb
Kita umat islam membutuhkan figur yang paten supaya kita tetap komitmen terhadap ajaran islam yang semestinya kita perjuangkan..... jadi selayaknya kita sebagai umat muslim tetap berusaha me no 1 kan apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya..dengan demikian kita tetap dalam satu komando yaitu al Quran dan Sunnah...Allah telah berfirman dalam surat al baqoroh ayat 286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.itu bukan berarti kitastagnasi akan tetapi justru kita akan berusaha semaksimalmungkin untuk menyempurnakan amalan kita sesuai dengan pemahaman orang orang yang diridhoiNya..
..jadi buka mata telinga dan hatimu untuk menerima informasi yang lebih soheh ( tak ada tklid )..bukan berarti pula kita seenaknya merasa paling benar dengan mengklaim orang lain salah..mentang mentang ilmunya tinggi dan sudah ngaji lama di luar..setelah pulang main stempel ..cetok cetok kaya tukang pos he he...ingat kita disuruh berda'wah dengan bahasa kaumnya....dan ingat pula untuk menghadap padaNya itu yang dibutuhkan Amal shaleh bukan sekedar ilmu..stempel ingat dengan hikmah ,mau'idhoh dan mujadalah insya Allah sucses...jadi jangan disamakan standarnya antara ilmu dan amal..antara roa dan hisab contoh kita bayar listrik sebesar Rp 67.160,--dan uang kita Rp 70.000,--kemudian dikembalikan Rp 2.800,--nah kalau sudah demikian siapa yang salah,siapa yang kafir dan siapa yang hisbiyah,siapa yang sunnah ?..itulah bahasa kaumnya...bahasa amalan tidak selalu sama dalam satu wilayah dengan wilayah yang lain berbeda tergantung kesepakatan / transaksi...contoh pantaskah memberi paraban yang jelek/nista terhadap ulama'yang berbeda amalan atau pemahaman..walau nabi pernah memberi paraban dengan abu jahal ....yah ..hasilnya bukan mendapat simpati tapi malah antipati ....nah sabar sabar yok.... belajar di fakultas komunikasi nabi Musa as dulu....jangan memaksakan hidayah...tak berguna...itu milik Allah swt. ok....sekian dulu mari kita berfikir dan kita gunakan akal kita dengan selamat/hidayah..amin.....mon maaf.....ya...........ane masih sangat awam sekali...wassalam wr wb
by admin
assalamualaikum wr wb
Kita umat islam membutuhkan figur yang paten supaya kita tetap komitmen terhadap ajaran islam yang semestinya kita perjuangkan..... jadi selayaknya kita sebagai umat muslim tetap berusaha me no 1 kan apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya..dengan demikian kita tetap dalam satu komando yaitu al Quran dan Sunnah...Allah telah berfirman dalam surat al baqoroh ayat 286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.itu bukan berarti kitastagnasi akan tetapi justru kita akan berusaha semaksimalmungkin untuk menyempurnakan amalan kita sesuai dengan pemahaman orang orang yang diridhoiNya..
..jadi buka mata telinga dan hatimu untuk menerima informasi yang lebih soheh ( tak ada tklid )..bukan berarti pula kita seenaknya merasa paling benar dengan mengklaim orang lain salah..mentang mentang ilmunya tinggi dan sudah ngaji lama di luar..setelah pulang main stempel ..cetok cetok kaya tukang pos he he...ingat kita disuruh berda'wah dengan bahasa kaumnya....dan ingat pula untuk menghadap padaNya itu yang dibutuhkan Amal shaleh bukan sekedar ilmu..stempel ingat dengan hikmah ,mau'idhoh dan mujadalah insya Allah sucses...jadi jangan disamakan standarnya antara ilmu dan amal..antara roa dan hisab contoh kita bayar listrik sebesar Rp 67.160,--dan uang kita Rp 70.000,--kemudian dikembalikan Rp 2.800,--nah kalau sudah demikian siapa yang salah,siapa yang kafir dan siapa yang hisbiyah,siapa yang sunnah ?..itulah bahasa kaumnya...bahasa amalan tidak selalu sama dalam satu wilayah dengan wilayah yang lain berbeda tergantung kesepakatan / transaksi...contoh pantaskah memberi paraban yang jelek/nista terhadap ulama'yang berbeda amalan atau pemahaman..walau nabi pernah memberi paraban dengan abu jahal ....yah ..hasilnya bukan mendapat simpati tapi malah antipati ....nah sabar sabar yok.... belajar di fakultas komunikasi nabi Musa as dulu....jangan memaksakan hidayah...tak berguna...itu milik Allah swt. ok....sekian dulu mari kita berfikir dan kita gunakan akal kita dengan selamat/hidayah..amin.....mon maaf.....ya...........ane masih sangat awam sekali...wassalam wr wb
by admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar yang baik dan membangun