Rabu, 11 Mei 2011

ILMU INSTAN/DUIT INSTAN/LANGSUNG INSTAN KO

ILMU INSTAN/DUIT INSTAN/LANGSUNG INSTAN KO Zaman modern menuntut kita serba cepat. Tak heran jka produk-produk yang menawarkan cara cepat untuk mencapai sesuatu selalu laris. Dari makanan instant hingga cari duit yang instant bahkan cara untuk memahami agama secara instant pun hadir. Promosi yang bom bastis kerap membuat orang tertarik meski mereka buta akan hakikatnya….nah bagaimana dengan anda…ayo fokuskan kembali tujuan anda… Belakangan ini orang banyak tersendak dengan penemuan aktivitas otak tengah. Konon menurut para pengiatnya, jika seseorang mampu mengaktifkan otak tengahnya ia akan melakukan aktivitas dengan lebih cepat. Saking hebatnya, seseorang bisa membaca, memasak, dan mewarnai dengan mata tertutup. ( jangan terpengaruh mentang mentang lagi ngetren toleran segala sesuatu yang ditengah bagus..ada otak kanan otak kiri terus otak tengah ) yang penting otak itu tugasnya menselaraskan antara yang dilihat yang didengar pas/cocok dengan yang dihati ) kalau tidak pas berarti ada nafsu disitu ok. Namun tanda tanya besarnya, apakah ilmu yang sangat mulia ini bisa dicapai dengan instant? Belum pernah ada dalam sejarah mencari ilmu yang instant bahkan sampai detik ini…lain kalau cari title di sertifikat/ijasah…bahkan untuk cari satu hadits saja harus sabar lahir batin bias jalan ribuan kilo…Menghabiskan umurnya berpuluh tahun untuk menuntut ilmu. Dikatakan kepada Imam Ahmad, seorang menuntut ilmu pada guru saja yang memiliki ilmu yang banyak atau dia pergi bertualang menuntut ilmu. Ahmad menjawab, “dia bertualang dan menulis dan mendengar dari para ulama di setiap kota”. Bahkan Musa sendiri yang sudah jadi Nabi berjalan jauh untuk menuntut ilmu.( Fathul Bari) Imam Bukhari membuat bab khusus tentang keluar menuntut ilmu . lalu beliau mencontohkan sahabat Jabir bin Abdullah. Sahabat dari kalangan Anshar ini pernah melakukan perjalanan selama satu bulan untuk mengambil satu Hadits dari Abdullah bin Unais. (Shohih Bukhari) Dan kalau menujuk kepada Al-Qur’an, Allah pun menurunkan Al-Qur’an secara beransur-ansur. Padahal, siapa yang meragukan kecerdesan Nabi. Kalau Allah mau mengajar Nabi-Nya dengan cara instant pun pasti bisa. Namun, Allah memilih 23 tahun untuk mengajarkan Al-Qur’an. Waktu yang tertentu tidak singkat. Banyak hikmah di dalamnya. Tapi yang terpenting adalah proses panjang dalam menuntut ilmu adalah kemutlakan. Proses sangatlah penting. Semakin melelahkan proses yang dilewati seseorang dalam menuntut ilmu, semakin banyak pula ilmu yang diberikan Allah padanya. Karenanya dalam satu wasiat Imam Syafi’i kepada para penuntut ilmu adalah harus bersabar dalam waktu yang panjang. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ankabut : 69 sebagai berikut. Menuntut ilmu adalah satu jalan mencari keridhaan Allah yang membutuhkan kesungguhan. Lalu dimanakah letak kesungguhan itu jika kita justru ingin mencari ilmu dengan cara-cara cepat? Nah itulah gambaran bagaimana mencari ilmu,,,,,, baik ilmu dunia maupun aherat…..tapi kenapa kita masih saja tak sabar sehingga uang kita sia sia dalam mencari dunia…yah kita banyak terkontaminasi dengan iklannya orang cari duit/orang cari popularitas sehingga kita lupa mencari dasarnya yaitu ilmunya..carilah pada ahlinya…nah misalnya kalau cari ilmu marketing pada orang yang cari duit yyyyaaaa bangkrut… sekian wassalam Diposkan oleh asa di 01:03:00 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar yang baik dan membangun

ini isi tab pertama
ini isi tab kedua
ini isi tab Ketiga

Translate

RT @mikefilsaime is having a Webinar Event this week. Make sure to make it. I'll be on! http://nowview.me/kLA2